Cari Blog Ini

Kisah Nikmat Allah yang Tak pernah Putus

Ada tantangan dari Rumbel Menulis IIP Batam, Temanya "The best of me", wah ini menguji sekali, sadar akan keterbatasan Saya, Maka dari itu Saya mohon Maaf sebelumnya Jika tulisan ini jauh dari Kata layak.


~~~~~~
Bismillahirahmanirahim...

Bengkalis, Januari 2015 adalah Hari sakral antar Dua insan yang yang mengucap Janji Suci, memutuskan untuk hidup bersama sampai Hayat memisahkan, insya Allah. Kala itu juga Aku memutuskan untuk resign dari kerjaan, dengan alasan Aku ingin segera memiliki momongan Dan fokus sebagai peran Baru Ku yakni sebagai istri. Berhubung syarat orang Tua terhadap Suami menikahi Ku adalah harus Tinggal bersama dengan beliau, Maka Kami memulainya semua dikediaman orang Tua Ku, rumah yang sedari kecil Aku dibesarkan. Kini Aku kembali lagi kerumah itu dengan membawa seorang pria setelah sebelumnya aku merantau beberapa tahun. Bahagia, puas melepas rindu bersama orang Tua dan kampung halaman, karena sebelumnya Hanya setahun sekali pulang. Apalagi di tambah kebahagian bersama sang Suami, Hati berbunga-bunga, serasa lengkap kebahagian, ah Masih terngiang-ngiang di benakku.

Namun, Hari demi Hari Kami lalui, kami seperti meyusahkan Mereka (orang Tua Ku), Memang membuat beban kerja Mereka berkurang, Tapi Kami Hanya seperti benalu Dan seperti Tak punya hasrat hidup yang lebih. Bingung, antara berbakti kepada orang Tua dan bagaimana nasib Kami yang Baru memulai bahtera rumah Tangga. Bertahun-tahun meninggalkan kampung halaman dan Ketika kembali Aku seperti orang asing. Apalagi Suami adalah orang Baru, yang Butuh penyesuaian, Tak hanya itu, soal pekerjaan, kami seperti mengorak-arik sebutir beras dalam timbunan padi. 

Bermusyawarah dan membuat kesepakatan bersama adalah solusi Kami Ketika itu. Alhamdulillah orang Tua setuju, Kami merantau, meninggalkan Mereka, dan menyusun permulaan kehidupan Kami. Maafkan Kami, yang Tak menepati Janji di awal, ayah Ibu.. Dan terima kasih Sudah menridhoi Kami untuk hidup mandiri. Ada rasa berat di Hati namun ada pula Semangat yang menggebu-gebu. Drama di awal perantauan adalah Kami Masih menumpang untuk sekedar tempat Tinggal saja, sampai mampu mengumpulkan Uang agar bisa kontrak rumah. Alhamdulillah, syukur yang Tak henti-henti Kami kepada Sang Pemilih hidup ini. Allah begitu baik kepada Kami, semua  ini Tak seperti perih yang Aku bayangkan. Mungkin itu Janji Allah, dalam Al-Qur`an surah An-Nur ayat 32 yakni Allah SWT berfirman:

وَاَنْكِحُوا الْاَيَامٰى مِنْكُمْ وَالصّٰلِحِيْنَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَاِمَآئِكُمْ  ۗ  اِنْ يَّكُوْنُوْا فُقَرَآءَ يُغْنِهِمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ   ۗ  وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

"Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui."
(QS. An-Nur 24: Ayat 32)

Alhamdulillah, ini benar-benar perjalanan Mulai dari nol. Suami Bahkan sempat kerja service AC berangkat jam 7 pagi pulang tengah malam. Allah membuka jalan selebar-lebarnya, Kami Mulai mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. Aku pun kembali bekerja di kantor tempat Sebelum Aku menikah bekerja. Suami bekerja di perusahaan provider. Jauh jarak yang Kami tempuh dari rumah namun Tak menyudutkan Semangat Kami, karena Kami Masih bersama pulang Pergi kerja, karena kantor Kami berdekatan. 

Pundi-pundi hasil keringat ini sedikit terkumpul, demi mewujudkan cita-cita Kami yakni berbisnis. Tak cukup Masih, hingga Kami harus berhutang kesana kemari. Alhamdulillah, Juli 2016 lalu terselenggara usaha kecil-kecilan Kami. Semangat mankin membara memulainya semua dengan penuh harapan. Tapi harapan Kami Tak seperti yang Kami harapkan, karena Allah punya rencana lain, itu bukti Allah Sayang kepada hambanya. Tiga bulan kemudian Kami kehabisan modal, gulung tikar istilahnya, dan jatuh sejatuh jatuhnya. Kami saling menguatkan, optimis, Yakin bahwa Allah sedang rindu dengan rintihan Kami, Allah ingin melihat ikhtiar Kami yang lebih lagi. 

Modal percaya, Mungkin sulit di Zaman sekarang, Tapi Memang ada, yang mempercayai Suami, mempercayakan barang dagangannya untuk di jual kembali oleh Suami tanpa bersyarat. Semangat yang sempat melemah Kini berubah seperti gesit angin. Tak disangka, Allah Bayar semua jerih payah kami dan rintihan Kami, Dua bulan kemudian Kami bisa bangkit kembali. Meskipun Hanya buka malam saja, Tapi itu sangat Berarti Bagi Kami, karena siang Aku Masih bekerja di perusahaan orang Dan Suami harus keliling sebagai sales hingga larut malam. Letih, Memang sih Tapi Semangat Tetap Kuat. 

Akhir januari aKu memutuskan kontrak kerja Dimana tempat perusahaan  Aku bekerja, dengan berbagai pertimbangan. Selain Aku ingin fokus ke usaha bisnis, januari adalah Dua tahun usia pernikahan kami. Jujur Hati Mulai gelisah karena belum Allah percayakan momongan kepada Kami. Febuari adalah bentuk ikhtiar Kami yang Betul-Betul Kami fokuskan, Jika usaha Bisnis ada Suami yang selalu membantu, jadi Aku fokus ikhtiar memiliki momongan. Program sendiri pun Mulai Kami Lakukan, Tak Cuma pola hidup sehat, herbal, semua yang orang bilang bisa mempercepat kehamilan pun Kami Lakukan. Namun semua Tak luput dari pengetahuan yang Kami pelajari, dan doa yang Tak Henti-Henti.

Kuasa Allah begitu luar biasa, Tak tau lagi bagaimana rasanya kami akan bersyukur, rasanya Nikmat Allah Tak sebanding dengan tumpukan dosa Kami. Allah kabulkan usaha Kami yang Cuma sebulan lebih, yah Maret Aku Sudah tidak menstruasi, awal April Aku ke spog ternyata Sudah positif hamil satu bulan... 

Dan Kini Aku Masih menikmati masa-masa hamil Ku, sambil menunggu baby launching akhir November ini atau awal desember Nanti. 

Mohon doanya agar kelak Anak yang didalam kandungan ini menjadi Anak yang salih, taat akan perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah, sehat, sempurna serta menjadi penyejuk Hati Kami. Semoga juga persalianan Ku lancar dan dimudahkan oleh Allah .... amin.





36 week Pregnancy

8 komentar:

Unknown mengatakan...

Barokallah mba Anna semoga lancar persalinannya anak dan bundanya sehat... dan semoga anaknya mid anak yg soleh/solehah

Unknown mengatakan...

Barokallah mba Anna, semoga persalinannya lancar, sehat semua ibu dan debaynya... dan jadi anak yg solihah/solih

Desy Oktafia mengatakan...

Pejuang tangguh !
semoga senantiasa sehat ya mb.
dimudahkan proses menuju lahiran.
aamiin

Desy mengatakan...

Semangat Mb.
Semoga dimudahkan proses kehamilan hingga melahirkan.
aamiin

Putri Pamelia mengatakan...

Nice story mbk,,,,

Monique Firsty mengatakan...

Terimakasih sudah berbagi cerita mba, salam kenal mba anna semoga Allah mudahkan kehamilan hingga persalinannya. BarakAllahu fiik💕

Anna Rohana mengatakan...

Terima kasih doanya Mb Novita, Mb Desy, Mb putri Dan Mb moniq ... Jazakillah khair

Lilies Her mengatakan...

Barakallahu fiik mbaak...
Semoga dilancarkan persalinannya...
Baby and mbaknya sehat2 dan Baby jadi anak shalih 💜💜💜

Pasrah

Kadang seperti kapal kosong yang tertiup badai Hanya mengikuti arah Maka jangan tanyakan akan kehendak Biarlah hingga angin berhembu...