Cari Blog Ini

Aleesa Maulida Nusayba


Pasca melahirkan 4 bulan lalu belum ada nulis lagi, memang jauh tulisan saya dibanding ibu-ibu  hebat yang lain, namun saya harus tetap belajar. Dan bismillah ini nyoba nulis lagi, meski ini entah aliran apa tulisannya. Di saat orang sudah buat artikel dan segala macam, mungkin aku masih aja nulis curhatan . Efek gak ada temen curhat atau gimana gak hihi, saya pun bingung. Mudah-mudahan makin dapat ilmu dan dapat bimbingan dari ibu-ibu hebat di Rumbel menulis ini. Karena dari melahirkan belum ada nulis, mungkin lebih baik saya menyampaikan tentang kebahagiaan itu terlebih dahulu, Sayang jika dilewatkan. Kini bait demi bait disusun, mewakili perasaan yang tak bisa di ungkapkan.


Kehadiran Aleesa

Antara sebuah mukjizat dan drama mengukir cerita indah di awal periode ini. Membuat hidup berwarna dengan penuh kesyukuran, menyambung cerita yang telah lalu menjadi sebuah sejarah.
Di penghujung hari 11 Rabbi’ul awwal 1439 H kala itu lahir putri mungil yang di nanti, tangisan pertama bersambutan dengan merdunya azan ashar. Hilang telah kesepian dan kesakitan. Suaranya menbuat suasana tentram bahagia, pipi merahnya membuat hati terpesona, kelembutannya seolah mengalihkan segala isi dunia. Namanya, Aleesa Maulida Nusayba, bermaksud agar selalu dalam lindungan-Nya dan ridho-Nya, kuat dan pemberani membela agama seperti Nusaibah yang maju diperang Uhud atas nama agama dan rosul-Nya.

Dan kini ketika semua memanggil mu (Aleesa), wajah mu sudah bisa memalingkan. Suara mu yang kini sudah mulai melengking membuat seisi rumah semakin terjebak, senyum mu yang suci membuat semua terpesona.



Hai anak ku, Aleesa, cintaku takkan pernah punah hingga kapanpun, sayangku melebihi apapun di dunia ini. Kemari nak, mendekaplah, sungguh perasaan ini tak bisa di ungkapkan lagi. Ketika mereka (orang tua), begitu banyak harapan kepada anak-anaknya. Aku hanya punya satu harapan, selamatkan agama mu nak, selamatkan. Tegakkan agama ini karena terlalu banyak orang yang akan mencoba merobohkannya, jadilah pondasi yg kuat. Mulailah dari dirimu, ciptakan hati nan bersih, tunaikan segalan kewajiban-Nya. Lalu orang-orang terdekat mu, dan lingkungan mu. Jadilah kebanggaan sang pencipta mu. Bukan hanya pujian dunia belaka. Semoga engkau selalu berpegang dengan kitab-Nya yakni Al-Qur’an, semoga engkau tetap Istiqomah tanpa peduli bagaimana keadaan, karena agama tak mengenal istilah  pengecualian. Siapkan jiwa raga mu dijalan-Nya, semoga kau tak gentar mengahadapi persoalan duniawi dan sholat mu menjadi penolong.

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ

Artinya : Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. (Surat Ibrahim Ayat 40)
Bait doa telah ku sampaikan, jiwa ragaku telah ku serahkan, belaian lembut tak pernah luput, karena semua tentang mu adalah ibadah.
Nak, jika suatu hari nanti kau tak menemukan ku di surga-Nya, carilah aku, tariklah aku, rayulah Rabb mu agar mengizinkan ku bersama mu. Karena setidaknya aku punya ketulusan untuk menjaga titipan-Nya dari sebanyak tumpukan dosa ku.


Terima kasih Ya Rabb, atas nikmat yang tak terhingga ini.
Terima kasih juga semua teman-teman yang selama ini sudah mendoakan

Pasrah

Kadang seperti kapal kosong yang tertiup badai Hanya mengikuti arah Maka jangan tanyakan akan kehendak Biarlah hingga angin berhembu...