Cari Blog Ini

Cinta Dalam Penantian



بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"

Ayat ini sangat menampar hidupku, namun membuatku selalu ingat & bersyukur, kepada sang pencipta dan pemilik hidup ini.
Penantian yang menurutku lama, namun masih ada yang lebih lama lagi. Penantian yang menurutku penuh perjuangan namun masih ada yang berjuang mati-matian. Penantian yang menurutku menguras air mata namun masih ada yang lebih tragis dari ku.
Lalu nikmat tuhan yang mana lagi yang aku dustakan.

Allah tidak tidur, Allah mendengar jeritan setiap hamba-hamba-Nya, Allah melihat ikhtiar hamba-hamba-Nya.
Namun Allah akan menjawab semua itu diwaktu yang telah ditetapkan, Allah mengabulkannya setelah Allah melihat betapa sabar dan kuatnya hambanya berada dalam proses penantian. Allah akan menguji kesungguhan hamba-hambaNya.
Setelah itu barulah Allah kabulkan.
Semua tak lepas dari pantauan-Nya, semua tak lepas dari ujian-Nya, semua itu karena cinta dan pedulinya Allah terhadap hamba-Nya.

Alhamdulillah, Allah sampaikan umur ini di waktu tibanya penantian yang di harapkan. Dua tahun satu bulan menunggumu sayang, kini engkau sudah diperut ummi, yah malaikat kecil ummi dan Abi. Selamat datang ditubuh ummi, selamat tumbuh kembang sayang. Kehadiran mu membuat ummi setiap saat berderai air mata kebahagian. Syukur ummi tak terhingga sayang, rasa bersalah pun menyelimuti, karena apa, karena dosa. Allah memberikan nikmat secepat ini, seperti mengabaikan tumpukan dosa yang telah lalu.  Masya Allah, sungguh kemuliaan dan kebesaran Allah.

Dan tak terasa kini penantian selanjutnya pun tiba, yakni persalinan. Seumur hidup ini adalah penantian yang mendebarkan sekaligus membahagiakan. Penantian yang 10 kali lipat dari penantian raport sekolah, 10 kali lipat dari menunggu hasil sidang skripsi, 10 kali lipat dari interview lamar dan menunggu pekerjaan, 10 x lipat dari menunggu kata sah dari ijab kabul.

Tak hanya perlengkapanmu yang ummi siapkan sayang, ummi juga harus siapkan hati, mental, tenaga dan rasa pasrah, terhadap ketentuan Allah. Ummi very excited, dan kamu  orang yang paling spesial yang pernah ummi tunggu sayang.
Terima kasih sudah selalu sehat didalam sayang, terima kasih sudah memberikan cinta dalam hidup ummi dan Abi, terima kasih sudah selalu respon ummi selama ini. Yeeyy,, sebentar lagi kita akan bertemu sayang, tapi ada perjuangan yang harus kita lewati, ini sama-sama pengalaman pertama bagi kita sayang. Hanya Allah tempat kita berharap, semoga Allah mempermudah pertemuan kita, dengan proses yang normal, mudah dan selamat sayang. 

Doa ummi dan Abi tanpa jeda, berharap engkau menjadi anak yang sehat, Sholihah, pintar, membanggakan dan menjadi penyejuk hati sayang. Dan maafkan ummi nak, bila ummi mengeluh bila ummi salah, bila ummi salah bicara, maafkan ummi karena ummi masih belajar. Kita sama-sama belajar ya sayang. Doakan kami orang tua mu menjadi teladan yang baik, menjadi teman main mu, menjadi pengantarmu ke jannah-Nya. 
Kita pasti bisa sayang, ayoo semangat, menghitung hari nak ... I love you so much my baby....

Terima kasih mbak Juli telah memberikan tema ini di Rumbel menulis IIP Batam kali ini, sangat berkesan menurutku ...


Bersama Lebih Baik


Sebelumnya mohon maaf, sebenarnya tulisan ini sudah lewat deadline di Rumbel Menulis IIP Batam, akunya telat banget namun karena sudah di ketik ya udah tetep posting aja. Well, cerita yang gak seberapa, dan gak berbobot mungkin. Tapi lebih baik mencoba daripada gak sama sekali.


Bicara soal "me time" Mulai agak bingung nih menceritakannya, Mungkin kalau sebelum hamil jelas me time nyah apa. Sekarang sedang hamil me time nyah ala ala Ikan paus terdampar cantik sepertinya. Eiiith.. Tapi Bukan berarti tuti Loh alias tukang tidur, Bahkan Aku type orang yang suhsah tidur. Dulu Sebelum hamidun biasanya kalau ada waktu Kosong Aku suka didapur, ulek ulek dapur dari hasil googling atau Liat IG orang, terus jepret ala ala, edit & terus upload di IG. Gitu doank udah happy banget rasa y, Apalagi kalau hasil memuaskan. Malah Kadang kalau migran kambuh Tak perlu obat Tapi Butuh Coba Resep Baru cus deh sembuh. Nah Tapi Bukan pula Berarti jago soal dapur, Masih proses Belajar, Bahkan sampe sekrang Masih Belajar. Makin Belajar rasanya Ilmu makin kurang, Baru tau ini itu, ternyata oh begitu Begini, ternyata Masih harus banyak Belajar. 

Masak atau berkecimpung di dunia dapur Menurut Aku sih Gak cukup Cuma jalanin kewajiban sebagai istri atau Ibu, didapur juga perlu cinta, yang melibatkan Hati Dan pikiran, cieeelah. Memang benar, Coba kalau masaknya ngasal, Coba kalau masak Tapi pikiran ntah Dimana, atau masak Tapi Hati sedang galau gundah gulana. Pasti hasilnya juga Gak memuaskan donk. Jadi dari Sini biasanya orang terdekat Ku sangat bisa membaca isi Hati melalui rasa hasil masakan. Terutama Suami, udah hapal banget, kalau kelebihan garam atau kuenya Gak jadi atau apalah Pasti Dia respon, godain atau Pura Pura mencairkan suasana, Tapi kalau suasana Hatinya jUga Sama paling Suami diem aja, Gak komplen sih makanannya begindang begindung. 

Kebetulan kehamilan pertama ini membuat Aku pengen Coba-Coba cemilan yang belum pernah di icip, Tapi Beli sih, karena masak sehari-Hari aja Sudah menguras tenaga Bagi bumil Apalagi bikin cemilan. Cemilan di rumah cukup buah Dan kerupuk. Nah dari pertengahan hamil Aku pengen banget Makan kerak telor, seumur-umur belum pernah Makan. Pengen doank sih Gak ngidam (bisa gitu gak), jadi walau belum kesampean ya Gak uring-uringan sih. Nah Kebetulan jumat pekan Kemaren ikut Suami service Mobil, dan siangnya jumatan di masjid Raya. Suami menyarankan Aku Beli jajanan yang djual di sekitar masjid Sembari menunggu Dia sholat, Ok Saya Mah manut aja padahal lagi diet jajanan diwaktu jelang-jelang kelahiran ini. Pas keliling eh nemu deh "kerak telor" , sempet berhenti agak kejauhan sambil mikir, Beli Gak Beli Gak... !!! Elus-elus perut "Gak papa yah nak icip dikit, dari Pada ngences ". Hihi.. Beli, beeehh rasanya enak rupanya. Nah ini penampakannya... 



Sebenarnya juga aku lebih suka bareng sama suami sih dari pada me time sendirian. Mungkin karena kesibukan suami jadi menurutku waktu bareng sangat berharga dan membahagiakan. Walau hanya sekedar ngobrol bareng, usil-usilan, dan makan bareng. Apalagi kalau lebih dari itu, ahay.. so sweet icak-icaknya. *Bahasa antah berantah
Mungkin seperti lagu tempo dulu "berdua denganmu lebih baik". 
Semoga bisa selalu punya waktu berdua, dan kalau baby sudah launching me timenya mungkin lebih baik bareng-bareng bertiga. 





Pasrah

Kadang seperti kapal kosong yang tertiup badai Hanya mengikuti arah Maka jangan tanyakan akan kehendak Biarlah hingga angin berhembu...